Rabu, 03 Mei 2017

Hal Yang Harus Dilakukan saat Cinta Tak Direstui







Proses perjalanan cinta kadang terasa aneh dan secara logika cukup membingungkan. Awal perkenalan jelas semua terasa manis untuk kemudian berlanjut ke tahap pacaran, dan mungkin tidak ada hal yang lebih indah selain pada tahap ini. Setelah melalui proses pacaran dengan rentang waktu yang cukup lama mungkin satu pasangan ingin melanjutkan hubungan ke tahap yang lebih serius yaitu menikah. Nah, pada tahap ini konflik mulai muncul dimana kadang keinginan kuat untuk menikah terbentur oleh dinding beton yang terlalu kokoh yang diciptakan orangtua, yaitu tidak adanya restu dari mereka. Jelas kondisi ini membuat kita syok, frustasi, bahkan jika bunuh diri adalah cara yang halal kita pasti akan berpikir untuk melakukan itu. Lalu apakah hal yang harus dilakukan saat cinta tak direstui? Seperti apa solusinya?


Hal Yang Harus Dilakukan saat Cinta Tak Direstui


Bersiap Dengan Resiko Penolakan


Reaksi umum ketika orangtua yang tidak menyukai pasangan kita adalah marah, membangkang, ngambeg, atau bahkan menangis. Hal ini bisa dimengerti, namun untuk tetap memuluskan hubungan dengan pacar sebaiknya kita tidak bertahan pada sikap negatif ini. Intinya jika kita ingin memperkenalkan pacar ke orangtua berarti kita harus siap dengan resiko penolakan dari mereka. Kita tidak perlu membantah apa yang menjadi pendapat orang tua sebab justru bisa memperparah keadaan, bahkan pasangan kita bisa dituduh membawa pengaruh buruk bagi kita.


Sebaiknya kita dengarkan rasa keberatan orangtua dengan sikap terbuka. Memang cukup sulit mengendalikan emosi disaat pasangan dipersepsikan sebagai sosok yang negatif. Namun dengan sikap tenang dan terbuka orangtua juga akan lebih terbuka terutama alasan mengapa mereka tidak menyukai pasangan kita. Dalam hal ini pelan tapi pasti kita harus mencari tahu sebenarnya apa yang melatarbelakangi ketidaksukaan mereka.


Memahami Kondisi Dua Kubu


Hal yang harus dilakukan saat cinta tak direstui bisa kita awali dengan menjadi pendengar yang baik. Kadang keberatan orangtua berasal hal-hal yang sepele hingga hal yang penting. Perbedaan suku, rambut gondrong, punya tattoo, pakai sandal jepit sering menjadi penilaian awal orangtua terhadap pacar kita. Jadi dalam hal ini kita harus memahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka. Apakah berambut gondrong terkesan urakan, memakai sandal jepit terlihat tidak sopan, atau label suku tertentu kurang disukai, hal ini yang perlu kita tahu kejelasannya dari orangtua. Kemungkinan-kemungkinan tersebut perlu kita analisa untuk kemudian kita lihat apakah pasangan kita berpotensi memiliki sifat-sifat seperti yang dikhawatirkan orangtua diatas.


Pada prinsipnya penolakan orangtua terhadap pasangan kita lebih didasari pada rasa kekhawatiran dengan maksud melindungi kita dari orang yang salah dan memastikan masa depan kita bisa berada disamping orang yang tepat. Namun jika keberatan dan kehawatiran mereka kurang obyektif maka ini tantangan bagi kita untuk membuka mata mereka perlahan-lahan. Kita juga perlu meengevaluasi apa yang sudah kita lakukan belakangan ini, apakah kita sering melakukan sesuatu yang kurang menyenangkan dimata orangtua? Apakah waktu dan perhatian pada orangtua sejauh ini banyak berkurang? Hal ini harus kita pelajari sebab bukan tidak mungkin orangtua beranggapan hal tersebut terjadi karena pengaruh buruk pasangan kita.


Beberapa Hal Yang Harus Dilakukan saat Cinta Tak Direstui


Terakhir hal yang harus dilakukan saat cinta tak direstui adalah mencoba memberi pembuktian pada orangtua bahwa memang pasangan kita tidak seperti apa yang ada dipikiran orangtua. Kita juga harus mampu meyakinkan bahwa keberatan orangtua hanya karena mereka belum mengenal lebih jauh karakter pasangan kita. Proses ini bukan sesuatu yang instan, namun jika kita konsisten dengan pembuktian-pembuktian yang meyakinkan, niscaya orangtua perlahan akan membuka diri terhadap pasangan kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar